Nama : Christia Stevani
Kelas : 4KA34
Contoh Pendistribusian Componen Hardware
1. Printer
merupakan alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks
maupun gambar atau grafik di atas kertas. Printer biasanya terbagi atas
beberapa bagian, yaitu picker sebagai alat mengambil kertas dari tray. Tray
adalah tempat menaruh kertas. Tinta atau toner adalah alat pencetak sesungguhnya,
karena ada sesuatu yang disebut tinta atau toner yang digunakan untuk menulis
atau mencetak pada kertas. Perbedaan toner dan tinta adalah perbedaan sistem
toner atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tidak butuh
pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
2. Hardisk
adalah piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik
pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam
lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa
segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data
dari dan ke piringan, hard disk menggunakan head untuk melakukannya, yang
berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari
sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang
diperlukan untuk mencari sector disebut seek time.
3. CD-ROM
merupakan akronim dari Compact Disc Read-Only Memory adalah sebuah piringan
kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data.
Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapa 700MB atau 700 juta bit.
CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca dan tidak dapat ditulisi). Untuk
dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive.
Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re
Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
Contoh Pendistribusian Componen Program
Contoh Pendistribusian Componen Program
1. Amoeba (Vrije Universiteit)
Amoeba
adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak
workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan.
Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan
pemerintah.
2. MOSIX (Hebrew University,
Jerusalem, Israel)
Sebuah
solusi untuk masalah saat ini menjadi ada untuk lingkungan multikomputer, yang
disebut MOSIX. Mosix adalah pengembangan dari UNIX, yang mengijinkan user untuk
menggunakan resource yang ada tanpa ada perubahan pada level aplikasi. Dengan
penggunaan yang transparan, algoritma proses migrasi dinamis, MOSIX melayani
servis jaringan, seperti NFS, TCP/IP, dari UNIX, untuk level proses, dengan
menggunakan penyeimbangan load dan distribusi dinamis pada cluster-cluster yang
homogen.
3. CHORUS (Sun Microsystems)
CHORUS
merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi
kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi,
internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan
kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX
yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari
fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
Contoh Pendistribusian Componen Procedure
Contoh Pendistribusian Componen Procedure
1. RMI
(Remote Method Invocation)
RMI diartikan sebagai cara programmer Java untuk membuat program
aplikasi Java to Java yang terdistribusi. Program-program
yang menggunakan RMI bisa menjalankan metode secara jarak
jauh, sehingga program dari server bisa menjalankan method di komputer client, dan begitu juga sebaliknya. Java RMI yang ada pada
bahasa Java telah didesain khusus sehingga hanya bisa
bekerja pada lingkungan Java. Hal ini berbeda dengan sistem RMI lainnya, misalnya CORBA, yang biasanya
didesain untuk bekerja pada lingkungan yang terdiri dari banyak bahasa dan
heterogen. Pemodelan objek pada CORBA tidak boleh mengacu pada bahasa tertentu.
Sistem RMI terdiri atas tiga layer /lapisan, yaitu : - stub/skeleton layer,
yaitu stub pada sisi client (berupa proxy), dan skeleton pada sisi server. -
remote reference layer, yaitu perilaku remote reference ( misalnya pemanggilan
kepada suatu objek). Transport layer, yaitu set up koneksi, pengurusannya dan
remote object tracking.
2. RPC
(Remote Procedure Call)
Yang
dimaksud disini adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses
sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah
server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakukan
adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur
yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang
mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port
yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur
yang diminta client. RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman,
yaitu menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit
ketika menyediakan banyak remote procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi
dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter-
install ke dalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk administrasi
sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses sistemnya dan
mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung ke jaringan.
RPC
mengabstraksi interface komunikasi ke level pemanggilan procedure. Programmer
tidak akan menangani socket secara langsung, dan seolah-olah memanggil prosedur
lokal, padahal argumen dari prosedur local tersebut dipaketkan dan dikirimkan
ke tujuan jarak jauh. Tapi RPC tidak bisa langsung dipakai dalam sistem objek
terdistribusi. Dalam sistem objek terdistribusi, diperlukan komunikasi antara
objek objek yang ada di level program, yang berada dibanyak tempat.