Selasa, 08 November 2011

Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer


A. SIFAT AUDIT
Definisi Audit
Ada beberapa definisi audit yang diberikan oleh beberapa ahli di bidang akuntansi : Menurut Mulyadi :
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
Sifat Auditing :
Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit.
Jenis-jenis Auditor
Auditor biasanya diklasifikasikan dalam dua kategori berdasarkan siapa yang mempekerjakan mereka, yaitu : Auditor eksternal, dan auditor internal,
1. Auditor eksternal. Audit eksternal merupakan pihak luar yang bukan merupakan karyawan perusahaan, berkedudukan independen dan tidak memihak baik terhadap auditeenya maupun terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan auditeenya (pengguna laporan keuangan). Auditor eksternal dapat melakukan setiap jenis audit.
2. Auditor Internal. Auditor internal adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit, auditor ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen dalam lingkungan perusahaan sebagai suatu bentuk jasa bagi perusahaaan. Fungsi dasar dari Internal Audit adalah suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi,
B. AUDIT SISTEM INFORMASI
“Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti - bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”.
Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
·       Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
·       Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
·       Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
·       Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
·       File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

C. SOFTWARE YANG BANYAK DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN AUDIT
Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor. CAS adalah program komputer yang berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
D. AUDIT OPERASIONAL atas SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan. Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi. Tujuan audit operasional  mencakup faktor-faktor seperti:
·       efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
·       Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini : Meninjau kebijakan dokumentasi operasional, melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional.

Sumber :


1 comments:

Online 'Riby' Store mengatakan...

Terima Kasih informasinya, sangat bermanfaat untuk saya :)
Mau tau PARFUM ORIGINAL yang MURAH?
Kunjungi aja http://ribyonlinestore.vv.si/

Posting Komentar